onsdag 21 december 2011

ALGORITMA TUHAN

Bismillah.

Jika 1 + 1 = 2, lalu apa jadinya dengan angka 11? Seorang Kayla yang masih TK pernah mencoreti kertas kosong di ruang tamu, lalu dengan yakin menggores krayon membentuk deret algoritma:
1 + 1 = 11
Adakah yang salah dengan nalarnya? Tentu saja tidak. Justru pikiran kita yang menderita penyakit ‘picik’ jika menyalahkan apa yang diekspresikan kayla. Seorang anak yang baru saja berulang tahun ke-5 dan kita yang sudah sepersekian abad umurnya tentu tidak bisa saling adu kata ‘seharusnya’. 



Pun Allah. Seringkali algoritma-Nya di luar jangkauan akalku. Ia mempertemukanku dengan seorang Nada, yang darinya aku belajar ketegaran. Tadinya aku tidak terlalu dekat dengannya. Ia yang dulu kutahu adalah mahasiswi pelabrak yang judesnya galak banget.. (okok). Qodarullah, suatu siang dia mendekatiku dan mulai berbagi kisah hidupnya. Barulah kukenali ia sebagai sosok tegar ketika itu dan seterusnya. Alhamdulillah, sampai saat ini kami masih tetap saling mengingatkan... untuk senantiasa menaati kebenaran dan menetapi kesabaran. Dia tak lagi galak, kini seutuhnya laik seorang putri jelita. Dan ia pun senantiasa mengingatkanku, bahwa ia akan selalu ada di sisiku utk saling membantu membaikkan hati. Ternyata bagi kami berdua, 1 + 1 = 1000. Seorang dia dan seorang aku, akan selalu berusaha melipat-lipatkan kebaikan dan kemanfaatan yang dapat kami persembahkan untuk orang lain, atas nama Allah.

Lalu ada Dida, seorang mahasiswa yang serba ‘wah’ dari luar. Semua produk teknologi terbaru dimilikinya. Ia yang tak pernah susah, tentang fasilitas tentang apapun. Impresi awal tentangnya cukuplah satu kata: manja. Dida yang serba mudah hidupnya, yang ga sabaran kalau sedang berproses.... uh, so childish! But u know what? 6 bulan kebersamaan kami bersama geng PPI Borås, aku ditambah Dida ibaratnya 1 + 1 > 2 !! Dia tak sekedar seorang pemuda yang manja, dia berperan sangat baik sebagai Ketua PPI Borås. Dan ternyata, apa yang kurasakan ini pun juga dirasai kawan-kawan lainnya. Lagi, algoritma ajaib berlaku dalam ukhuwwah kami.

Dan lagi... lagi... yang lainnya. Selalu kudapati algoritma Tuhan mengajaibkan sebuah alur kisah kebersamaanku bersama kawan-kawanku. Semakin aku berkawan dengan banyak orang, semakin ajaib algoritma-Nya. Seperti kata saudariku Intan, berkawan dengan banyak orang sungguh sangat mengajari kita tentang ilmu kehidupan. Akhirnya, sebuah nasyid syahdu dari Izatul Islam menjadi harapanku bagi kita semua...

Sesungguhnya Engkau tahu
bahwa hati ini telah berpadu
berhimpun dalam naungan cintaMu
bertemu dalam ketaatan
bersatu dalam perjuangan
menegakkan syariat dalam kehidupan

Kuatkanlah ikatannya
kekalkanlah cintanya
tunjukilah jalan-jalannya
terangilah dengan cahayamu
yang tiada pernah padam
Ya Rabbi bimbinglah kami

Lapangkanlah dada kami
dengan karunia iman
dan indahnya tawakal padaMu
hidupkan dengan ma'rifatMu
matikan dalam syahid di jalan Mu
Engkaulah pelindung dan pembela

Mencintaimu, sudah, sedang, dan akan.. <3

Inga kommentarer:

Skicka en kommentar