torsdag 31 maj 2012

Rinai Salju Bulan September

bismillah.
catatan hari akhir mei

Rendezvous denganmu,
bagai rinai salju bulan September
lebih mula, yang utama
Engkaulah akhir musim panas,
yang menyemai indahnya musim dingin
dalam kemilau September 
yang menyerah pada kerinduan Desember
~terima kasih Tuhan atas kesempatan mulia ini, maka muliakanlah akhlakku dengannya~  


Ada ceria atas tawa mereka, ada bahagia terhadap jernih tatap mata mereka, ada gemas terkait lucu dan lugunya mereka, ada cinta untuk jiwa-jiwa yang lepas dari surga. Pengalaman micro-teaching di SDIT Int. Luqman Al Hakim beberapa waktu lalu menyiratkan banyak cerita yang harus segera saya tuliskan di blog ini jikalau tiada mau terlupa. 

Di tengah suasana hectic akhir semester dan akhir masa lajang (?), Ust. Fely dan Ust. Beti menyarankan saya untuk segera melakukan micro-teaching, kegiatan mengajar di kelas selama 60 menit dalam rangka seleksi penerimaan guru baru di SDIT Int. Luqman Al Hakim. Akhirnya saya melaksanakan amanah itu pada suatu hari Jumat pukul 10.45-11.45 WIB. Alhamdulillah, materi yang saya persiapkan sesuai dengan kurikulum yang seharusnya: months in a year. It really was by a chance! I didn't ask the teacher before, about what should I prepare. Istighfaaaaarrr... itu bukan suatu kebanggaan tapi keteledoran! o.O

Saya pun memakai metode modifikasi perilaku dalam psikologi pendidikan: token ekonomi. Teknisnya, saya siapkan sticky notes yang berperan sebagai token. Aturan mainnya, yang dapat menjawab pertanyaan dari saya maupun siswa lain mendapat selembar sticky note. Lembar-lembar tersebut dapat ditukarkan hadiah pada pertemuan pekan depan. Pada mulanya saya kondisikan dengan menyanyikan 'months in Islam' bersama-sama dengan para siswa. Kelas 4 SD sekarang sudah pinter-pinter, ya. Udah khatam nasyid nya Yusuf Islam yang berjudul Months in Islam. Perasaan, dulu bebek saya masih saja adus kali saat saya kelas 4 SD... o.O

Setelah itu, saya memberikan tantangan pada para siswa untuk menuliskan 3 bulan masehi pertama di papan tulis. Of course in English. Yang mau dan mampu melakukannya akan mendapatkan 1 token lagi. Hampir semua berebutan maju ke depan, walaupun sampai di depan pada bingung nulisnya pakai Y atau I. Januari atau January. Maret atau March. Hehehe.... 

Begitu seterusnya hingga tertulis dengan benar di white board 12 bulan masehi dalam bahasa Inggris. Selanjutnya saya tuntun mereka untuk melafalkannya. Semangat sekali, ya, jiwa-jiwa muda. Benarlah kiranya, darah muda darah yang berapi-api... (?)

Selanjutnya saya bagi kelas menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok saya minta untuk menyusun sebuah cerita singkat yang di dalamnya terdapat minimal satu nama bulan. Dalam masing-masing kelompok, terdiri dari sekitar 5 siswa. Setiap siswa saya bekali selembar kertas HVS kosong. Gunanya untuk menuliskan sebuah kalimat yang nantinya disambungkan dengan kalimat-kalimat di HVS kawan sekelompoknya dan jadilah sebuah cerita singkat. 

Misalnya seperti ini:
Nah, sesudahnya tiap kelompok mempresentasikan di depan kelas tentang cerita pendeknya tsb. Lalu mereka membuat satu pertanyaan spontanitas terkait cerita mereka yang ditujukan kepada teman-teman lain di kelas itu. Bagi yang dapat menjawabnya, dapat satu token lagi. Jadi mereka harus mendengarkan dan menyimak baik-baik cerita singkat yang disampaikan kelompok presentator di depan kelas. Teaching point-nya: mendengarkan dan memerhatikan orang lain saat berbicara.

Anak-anak itu,
bagai penghuni surga yang terlepas ke bumi...
(seorang ustad yang saya lupa namanya)

Saat itu, ada seorang siswa bertanya pada saya. "Ust, bahasa Inggrisnya hari ini itu apa?" Saya jawab,"Today." Dia menirukan pelafalan saya tapi... "Today I don't feel like doing anything...." Allahu akbar! Saya tertawa gemas. Anak kelas 4 zaman sekarang, ya... udah bisa aja nyanyi lagunya Bruno Mars dengan pelafalan yang fasih. Dulu zaman saya, masih saja bebeknya adus berkali-kali (?).

Micro-teaching berakhir dengan selamat. Alhamdulillah tidak ada siswa yang berniat terjun dari jendela gara-gara ustadzahnya kurang mumpuni dalam mengajar tadi. Berkali-kali saya istighfar, semoga apa yang telah saya lakukan bukanlah sebuah kedzaliman. Dan akhirnya banyak nian yang mendapat token which also means saya harus menyiapkan banyak hadiah untuk pertemuan selanjutnya :))

Alhamdulillah mulai pekan ini saya menjalani resmi internship di SDIT Int. Luqman Al Hakim. Kemarin saya menyempatkan diri ke sana pada jeda dua waktu kuliah, 10.30-13.00 WIB. Setibanya di sana saya langsung disambut sekelompok siswa tahun awal sedang menghafalkan QS Adh-Dhuha di taman sekolah... :3 

Saat jam istirahat saya menengok ruang kelas Year 1B. Yaa Kariim, lucu-lucu anak-anaknya. Pingin saya bawa pulang lalu dipajang di kamar.

Sebagian mereka sedang menggambar dan mewarnai di sebuah buku gambar besar, bersama-sama. Sebagian lainnya asyik meniup recorder dan menghasilkan irama lagu anak-anak. Sementara itu, siswa putra bermain lego dan beberapa permainan lain.

Begitu saya datang, seorang siswa bertanya: "Ustadzah namanya siapa? Baru, ya? Mau ngajari kita?"

Setelah memperkenalkan nama, segera saya bergabung dengan siswi-siswi yang asyik menggambar dan mewarnai. Jurus andalan: gambar jerapan dan Pippi Långstrump sambil nyanyi geje lalu mereka semua terkesima... (huahahahaaa... bangga akhirnya ada yang menyukai coretan kekanakanku!)

  
"Ustadzah Fau... Ustadzah Fau...,"ujar Mbak Jimas.

Giliran saya yang terkesima. Nak, kenapa kau langsung memanggilku dengan panggilan favoritku? :3

"Ustadzah di sini saja, ngajari kita nggambar,"kata temannya (duh, Nak. 'Afwan saya sulit sekali menghafal nama..o.O)

Saya pun pinginnya begitu Nak, mengampu kelas-kelas awal saja ya, year 1 atau 2. Selain karena beban tanggung jawab akademis thd kalian yang menurut saya lebih memudahkan untuk saya pertanggungjawabkan kpd Allah, hati saya lebih cenderung pada kalian daripada kakak-kakak kalian di year 4... xD

Ustadzah lebih suka bermain-main sambil menyanyi... menggambar... tertawa bersamamu... menemanimu saat menangis... daripada berdebat masalah politik dengan kakak-kakakmu yang jenius itu, Nak... o.O (bayangpuuuuun... siswa kelas 4 SD hobinya mengikuti dunia perpolitikan dunia! hwawawaaaa T.T)

Alhamdulillah, 15 menit menggambar dan bermain recorder bersama anak-anak year 1B, sudah cukup menjadi awal pemersatu hati-hati kami. Saat bel berbunyi dan saya bersiap pamit untuk mengajar di kelas 4, satu per satu mereka memeluk saya dan berucap agar saya mau kembali lagi ke kelas mereka di lain hari... :') huwaaaaaa terharuuuu... iya, Nak! pasti! walau saya tidak mengampumu, tdk apa-apa. kita bisa menggambar dan bernyanyi bersama tiap jam istirahat! InsyaAllah. Ustadzah akan sering menengokmu. Saaaaaaayang kalian! *pakai nadanya kayla

Meanwhile, at the classes of Year 4 A and B...
Warna-warni siswa kelas 4. Yaa 'Aziiz... kuatkan hamba Yaa Allah, agar dapat bermanfaat bagi anak-anak cerdas ini. Lindungi hamba Yaa Hafidz, dari kedzaliman yang mungkin hamba lakukan thd kecintaan-Mu ini. Ada Mbak Nabila, yang manjaaaa sekali. Suka sekali bergelayut-layut dalam dekapan ustadzah-ustadzah di kelas. Ada Mas Amri, yang jenius to the max! Hobinya bermain musik dan semua hal tentang politik. Ada Mas Hilmy, yang kinestetik sekali. Tidak bisa jenak walau sekejap mata. Muteeer, lari-lari, kucluk-kucluk... tapi paham betul apa yang disampaikan oleh ustadz/ah. Hafalan Qur'annya yang hoaaaaaa... bikin saya nyengir kuda karena malu thd kualitas diri sendiri! o.O

Ada Mbak Ines yang gemar menggambar, terutama disain baju. Jurnal hariannya dipenuhi rancangan gamis-gamis lucu plus dengan harganya. Subhanallah... semoga kelak bisa jadi entrepreneur solihah, Sayang.... Ada Mbak Ima yang anteng sekali, ya. Tapi telaten... suka sekali membersihkan kandangnya Mega, hamster di kelas. Ah, masih banyak lagi siswa lainnya yang solih/ah dan cerdas.

Tentu banyak yang lucu di kelas itu. Salah satunya woro-woro yang ditulis Mas Amri dkk di depan kandang Mega: DILARANG MENGGANGGU, MERAPIKAN KANDANG! DILARANG MENGUPASKAN KULIT KWACI!

Waktu saya tanyakan alasannya, Mas Amri dkk menjawab mantap: biar militan, Ust! (siapa coba yang mampu utk tidak tertawa mendengarnya?)

Katanya, dulu ada hamster lain selain Mega, yang mati karena terlalu dimanjakan oleh siswi-siswi kelas 4. Hahahah... dauroh militansi buat hamster ya, Nak? :))

"Kami lagi mencetaknya biar jadi survivor itu, Ust!"sahut Mas Ihsan mantap.

Yaa Salaam... anak-anak ini... :))

Lalu ada lagi. Di backpack Bahasa Indonesia bab pengumuman, siswa diminta membuat sebuah pengumuman tentang pameran seni. Salah seorang siswa menulis seperti ini:

Diumumkan kepada Bapak/Ibu bahwa akan diadakan pentas seni dunia pada
hari tanggal : Senin. 17 Agustus 2015
tempat: Paris
tema: budaya Perancis
Yang datang harus berbaju daerah luar negeri. Tapi kalau tidak pakai juga boleh datang. (rofl)

Hormat kami,

////
Orang asing (kemekelen)

Ah, anak-anak ini. Berjumpa dengannya, serasa menengadahkan telapak tangan di bulan September. Dan tiba-tiba turun salju, tergenggam dalam telapak tangan! Padahal kan, salju datang di bulan Desember. Maka seperti itulah. Allah memberikan kesempatan saya untuk belajar dan mengajar di SDIT Internasional Luqman Al Hakim saat ini, sebelum saya lulus kuliah, sebagai staff pengajar termuda di sana karena para suhu yang lain mengawali karir usai lulus S1. Rasanya bagaimana ya... nervous but addicting... yah, seperti mencicipi salju di bulan September. Bismillah.

Subhanallah wal hamdulillah laa ilaaha illallah allahu akbar.

Inga kommentarer:

Skicka en kommentar